BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Menyadari bahwa dalam dunia Pendidikan Islam selalu
dihadapkan pada berbagai persoalan. Maka setiap praktisi pendidikan Islam
hendaknya berupaya untuk mengelaborasikan persoalan yang dihadapi dalam dunia
pendidikan.
Derasnya arus reformasi di negeri ini misalnya,
telah mampu membuka mata untuk melihat sejauh mana kegagalan dunia pendidikan
secara umum dan Pendidikan Islam pada khususnya dalam membentuk manusia-manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Diakui bahwa persoalan-persoalan
yang selalu menaungi dunia Pendidikan Islam sampai saat ini selalu berputar
pada: tujuan yang tidak sejalan dengan pembelajaran Pendidikan Islam, metode
pembelajaran yang bersifat statis dan kaku, sikap dan mental pendidik, dan lain
sebagainya.
Maka dari itu, penulis hendak menyampaikan seperti
apa tujuan, manfaat dan kedudukan pembelajaran yang sesuai dengan Pendidikan
Agama Islam.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa definisi
metodologi pembelajaran Pendidikan Islam?
2.
Apa tujuan
metodologi pembelajaran PAI?
3.
Apa manfaat
metodologi pembelajaran PAI?
4.
Bagaimana
kedudukan metodologi pembelajaran PAI?
C.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Untuk mengetahui
definisi metodologi pembelajaran Pendidikan Islam.
2.
Untuk mengetahui
tujuan metodologi pembelajaran PAI.
3.
Untuk mengetahui
manfaat metodologi pembelajaran PAI.
4.
Untuk mengetahui
kedudukan metodologi pembelajaran PAI.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi Metodologi Pendidikan Islam
Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari dua suku kata: “metodos” berarti “cara” atau “jalan”, dan “logos”
yang berarti “ilmu”. Metodologi berarti ilmu tentang jalan atau cara. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Metode” adalah “ Cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksana kegiatan guna mencapai tujuan yang telah
ditentukan.”
Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa metode
mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana, sistematis dan merupakan
hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan.
Asmuni Syukir menjelaskan, metodologi adalah “Ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.”
Pendidikan Islam merupakan usaha yang sistematis
dalam membentuk manusia-manusia yang bersikap, berfikir dan bertindak sesuai
dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Agama Islam untuk keselamatan
dan kebahagiaan hidupnya di dunia maupun akhirat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metodologi
Pendidikan Islam merupakan jalan yang dapat ditempuh untuk memudahkan pendidik
dalam membentuk pribadi muslim yang berkepribadian Islam dan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.[1]
B. Tujuan Metodologi Pembelajaran PAI
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam
setiap proses pembelajaran karena menjadi acuan seluruh langkah-langkah dalam
proses tersebut. Disamping itu, ia juga sekaligus menjadi tolak ukur
keberhasilan proses pembelajaran. Tujuan merupakan gambaran tentang perilaku
yang diharapkan akan tercapai oleh peserta didik setelah mengikuti proses.[2]
Metode yang dipilih oleh pendidik tidak boleh
bertentangan dengan tujuan pembelajaran. Metode harus mendukung kemana kegiatan
interaksi edukatif berproses guna mencapai tujuan. Tujuan pokok pembelajaran
adalah mengembangkan kemampuan anak secara individu agar bisa menyelesaikan
segala permasalahan yang dihadapinya.
Dipilihnya beberapa metode tertentu dalam suatu
pembelajaran bertujuan untuk memberik jalan atau cara sebaik mungkin bagi
pelaksanaan dan kesuksesan operasional pembelajaran. Pada intinya metode
bertujuan mengantarkan sebuah pembelajaran kearah tujuan tertentu yang ideal
dengan tepat dan cepat sesuai yang diinginkan. Karenanya terdapat suatu prinsip
agar pembelajaran dapat dilaksanakan dalam suasana menyenangkan, menggembirakan,
penuh dorongan dan motivasi sehingga materi pembelajaran itu menjadi lebih
mudah untuk diterima oleh peserta didik.[3]
Dan ada beberapa tujuan pengajaran pendidikan agama
Islam, diantaranya yaitu:
a. Membina
murid-murid untuk beriman kepada Allah, mencintai, mentaati-Nya dan
berkepribadian yang mulia.
b. Memperkenalkan
hukum-hukum agama dan cara-cara menunaikan ibadah serta membiasakan mereka
senang melakukan syiar-syiar agama dan mentaatinya.
c. Mengembangkan
pengetahuan agama mereka dan memperkenalkan adab sopan santun Islam serta
membimbing kecenderungan mereka untuk mengembangkan pengetahuan sampai mereka
terbiasa bersikap patuh menjalankan ajaran agama atas dasar cinta dan senang
hati.
d. Membiasakan
siswa-siswa bersikap rela, optimis, percaya pada diri sendiri, menguasai emosi,
tahan menderita dan berlaku sabar.
e. Membiasakan
siswa bersopan santun di rumah, sekolah dan di jalan. Sopan santun berkunjung,
berbicara, mendengar pembicaraan orang dan lain-lain.[4]
f. Siswa
mengetahui bahwa agama Islam adalah agama ketertiban, persaudaraan dan
kesejahteraan buat seluruh bangsa walau berbeda keyakinan, warna kulit maupun
tanah air.[5]
C. Manfaat Metodologi Pembelajaran PAI
Metodologi Pendidikan Islam memiliki nilai manfaat
bagi guru atau pendidik yang bergelut di dunia pendidikan. Ini diperlukan agar
dalam pelaksanaan proses belajar mengajar tidak menjadi sia-sia. Namun untuk
lebih jelasnya berikut ini akan dikemukakan beberapa manfaat dari pemakaian
metodologi Pendidikan Islam, yaitu:
1.
Sebagai alat
yang diperlukan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang
sebaik-baiknya pula.
2.
Untuk mengetahui
sifat dan ciri khusus dari macam-macam mata pelajaran, hakikat anak didik, dan
lain-lain.
3.
Sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan pilihan metode mengajar.
4.
Mempermudah
pengajaran Agama Islam dalam menerapkan dan menanamkan ideologi yang mantap
hingga tidak hilang kepercayaan murid terhadap nilai-nilai yang tersimpan dalam
Al-Quran.
5.
Memperjelas
materi keagamaan bagi murid baik yang bersifat logika maupun estetika sehingga
pengetahuan murid dapat terbentuk didalam satu pemahaman yang sama dan tidak
menyimpang dari pokok dasarnya.
Senada dengan di atas, oleh Omar
Muhammad Al-Toumy Al-Saibaniy menjelaskan, bahwa metodologi pendidikan Islam
adalah sebagai berikut::
1.
Untuk menolong siswa
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan berfikir
yang logis dan sistematis.
2.
Membiasakan
pelajar berfikir sehat, rajin, sabar dan teliti dalam menuntut ilmu.
3.
Memudahkan
pencapaian tujuan proses belajar mengajar sebagaimana yang telah ditentukan
sebelumnya.
4.
Untuk
menciptakan suasana proses belajar yang kondusif, komunikatif dan terciptanya
yang harmonis antara guru dengan anak didik, sehingga pada akhirnya bermuara
kepada pencapaian tujuan pendidikan.[6]
D. Kedudukan Metodologi Pembelajaran PAI
a. Alat
Motivasi Ekstrinsik.
Sebagai
salah satu komponen pembelajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah
pentingnya dari komponen lain. Tidak ada satu pun kegiatan pembelajaran yang
tidak menggunakan metode pembelajaran. Ini berarti, fungsi metode pembelajaran
sebagai alat motivasi ekstrinsik, dengan menempatkan guru sebagai motivatornya.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Metode pembelajaran berfungsi sebagai alat perangsang
dari luar yang dapat membangkitkan belajar peserta didik.
b. Strategi
Pembelajaran
Daya
serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam ada yang
cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi
daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan guru.
Perbedaan daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
guru. Perbedaan daya serap peserta didik memerlukan strategi pembelajaran yang
tepat, dan metode merupakan salah satu solusinya.
c. Alat
untuk Mencapai Tujuan
Tujuan adalah salah
satu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi
pedoman yang memberi arah kemana kegiatan kemana kegiatan pembelajaran akan
dibawa. Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan pernah tercapai selama
komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satu komponen tersebut adalah
metode. Fungsi metode pembelajaran adalah salah satu alat untuk mencapai
tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan
pembelajaran.[7]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metodologi
Pendidikan Islam merupakan jalan yang dapat ditempuh untuk memudahkan pendidik
dalam membentuk pribadi muslim yang berkepribadian Islam dan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.
Tujuan pengajaran pendidikan agama Islam,
diantaranya yaitu:
1.
Membina
murid-murid untuk beriman kepada Allah, mencintai, mentaati-Nya dan
berkepribadian yang mulia.
2.
Memperkenalkan
hukum-hukum agama dan cara-cara menunaikan ibadah serta membiasakan mereka
senang melakukan syiar-syiar agama dan mentaatinya.
3.
Mengembangkan
pengetahuan agama mereka dan memperkenalkan adab sopan santun Islam serta
membimbing kecenderungan mereka untuk mengembangkan pengetahuan sampai mereka
terbiasa bersikap patuh menjalankan ajaran agama atas dasar cinta dan senang
hati.
4.
Membiasakan
siswa-siswa bersikap rela, optimis, percaya pada diri sendiri, menguasai emosi,
tahan menderita dan berlaku sabar.
5.
Membiasakan
siswa bersopan santun di rumah, sekolah dan di jalan. Sopan santun berkunjung,
berbicara, mendengar pembicaraan orang dan lain-lain.
Metodologi
Pendidikan Islam memiliki nilai manfaat bagi guru atau pendidik yang bergelut
di dunia pendidikan. Beberapa manfaat dari pemakaian metodologi Pendidikan Islam,
yaitu:
1.
Sebagai alat
yang diperlukan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang
sebaik-baiknya pula.
2.
Untuk mengetahui
sifat dan ciri khusus dari macam-macam mata pelajaran, hakikat anak didik, dan
lain-lain.
3.
Sebagai bahan
pertimbangan dalam menentukan pilihan metode mengajar.
4.
Mempermudah
pengajaran Agama Islam dalam menerapkan dan menanamkan ideologi yang mantap
hingga tidak hilang kepercayaan murid terhadap nilai-nilai yang tersimpan dalam
Al-Quran.
5.
Memperjelas
materi keagamaan bagi murid baik yang bersifat logika maupun estetika sehingga
pengetahuan murid dapat terbentuk didalam satu pemahaman yang sama dan tidak
menyimpang dari pokok dasarnya.
Adapun
kedudukan metodologi pembelajaran PAI adalah sebagai berikut:
1.
Alat Motivasi
Ekstrinsik.
Sebagai
salah satu komponen pembelajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah
pentingnya dari komponen lain. Tidak ada satu pun kegiatan pembelajaran yang
tidak menggunakan metode pembelajaran.
2.
Strategi
Pembelajaran
Daya
serap peserta didik terhadap bahan yang diberikan juga bermacam-macam ada yang
cepat, ada yang sedang, dan ada yang lambat. Faktor inteligensi mempengaruhi
daya serap peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan guru.
3.
Alat untuk
Mencapai Tujuan
Tujuan
adalah salah satu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan pembelajaran dan
menjadi pedoman yang memberi arah kemana kegiatan kemana kegiatan pembelajaran
akan dibawa. Tujuan dari kegiatan pembelajaran tidak akan pernah tercapai
selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan.
B.
Saran
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca. Agar, penulisan makalah ini
dapat menjadi lebih baik dan bermanfaat.
DAFTAR
PUSTAKA
Arief,Armai, 2002,Pengantar
Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press.
belajarbahasaarab.blogspot.co.id/2014/12/metode-pembelajaran-agama-islam.html?m=1,
diakses hari Selasa, 26 September 2017 pukul 19.00 WIB
Qodir, Dr. Muhammad Abdul, 1985,Metodologi Pengajaran
Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan
Agama Isl
[1]Armai Arief, Pengantar Ilmu Dan
Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hlm. 87-88.
[6]Armai
Arief, Op. Cit., hlm.95-97.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar