Jumat, 05 Oktober 2018

Pengumpulan Data dalam Layanan BK


BAB I
PENDAHULUAN
A.           Latar Belakang
Bimbingan dan konseling merupakan suatu proses bantuan yang terus-menerus dan sistematis dari konselor atau guru pembimbing kepada kliennya agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, dan perwujudan diri dalam rangka mencapai tingkat perkembangan optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. Untuk dapat memberikan pelayanan bimbingan dan konseling secara efektif dan efisien seorang konselor harus memahami klienya atau peserta didik secara utuh dan memahami pula kondisi lingkungannya sepenuhnya, pemahaman yang utuh tentang klien atau peserta didik dan kondisi lingkungan akan dapat diperoleh dari data tentang kondisi klien dan lingkungannya.
Dalam pendidikan bimbingan dan konseling sudah pasti akan menemukan pembahasan tentang menyusun data. Menemukan sebab dan akibat dari sebuah masalah memang seolah-olah adalah pekerjaan guru BK. Menemukan hal baru dan melakukan eksperimen dalam mengarungi pendidikan juga merupakan pekerjaan BK.
Penyusunan data adalah salah satu komponen dalam program bimbingan, yang sekaligus menjadi salah satu layanan bimbingan. Komponen ini mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa dan mahasiswa, menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data tersebut. Layanan bimbingan pengumpulan data yang bermutu tinggi harus terintegrasi, kontinu dan berkesinambungan, serta bermanfaat. Terintegrasi berarti bahwa seharusnya digunakan baik alat-alat tes seperti tes bakat dan tes minat, maupun alat-alat non tes, seperti wawancara informasi dan skala penilaian.

B.            Rumusan Masalah
1.        Apa Pengertian Pengumpulan Data dalam Layanan BK ?
2.        Apa Aspek-Aspek Pengumpulan dalam Layanan BK ?
3.        Apa saja Tahap-Tahap Pengumpulan Data dalam Layanan BK ?
4.        Apa saja Alat yang digunakan dalam Menyusun Data Layanan BK?
C.           Tujuan
1.        Untuk mengetahui pengertian pengumpulan data dalam layanna BK.
2.        Untuk mengetahui aspek-aspek pengumpulan data dalam BK.
3.        Untuk mengetahui tahap-tahap pengumpulan data dalam layanan BK.
4.        Untuk mengetahui alat-alat yang digunakan dalam penyusunan data layanan BK.











BAB II
PEMBAHASAN
A.           Pengertian Pengumpulan Data
Pengumpulan data (appraisal) sebagai salah satu komponen dalam program bimbingan, yang sekaligus menjadi salah satu layanan bimbingan. Komponen ini mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa dan mahasiswa, menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data itu. Tujuan dari pengumpulan data ialah mendaparkan pengertian yang lebih luas, lebih lengkap dan lebih mendalam tentang masing-masing peserta didik, serta membantu siswa dan mahasiswa memperoleh pemahaman akan diri sendiri.[1]
B.            Aspek-aspek pengumpulan data.
Beberapa aspek yang diperlukan dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:
1.        Latar belakang keluarga
2.        Riwayat sekolah
3.        Taraf prestasi dalam bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi perencanaan pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak.
4.        Taraf kemampuan intelektual atau kemampuan akademik, bakat khusus.
5.        Minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan tertentu.
6.        Pengalaman diluar sekolah.
7.        Kesehatan jasmani
C.           Tahap Pengumpulan Data
1.        Perencanaan:
a.         Tentukan data
b.         Data apa yang akan dikumpulkan
c.         Sumber data
d.        Dengan cara apa kita mengumpulkan data
e.         Bagaimana menganalisi data yang teknik supaya bisa menjadi yang matang
2.        Tahap pengumpulan data
3.        Analisis
4.        Pelaksanaan evaluasi
5.        Laporan
Dalam penyusunan laporan harus menggunakan kaidah-kaidah tertentu, yaitu:
a.       Menggunakan bahasa yang formal dan mengikuti kaidah-kaidah bahsa yang benar
b.      Laporan disusun dengan sistematika yang telah ditentukan
c.       Laporan mengungkapkan fakta yang benar dan obyektif
d.      Untuk laporan penelitian harus menggunakan dan mengikuti metode penilisan sesuai dengan metode penelitian
e.       Memiliki dasar teori yang jelas
f.       Memiliki argumentasi yang rasional dan logis
g.      Memiliki kesimpulan yang jelas[2]
D.           Alat-Alat yang Digunakan dalam Menyusun Data
Untuk mencari informasi terkait penyusunan data diperlukan alat, dalam BK alat tersebut adalah tes. Aspek-Aspek Testing yang Relevan yang distandarisasikan berdasarkan standar tes, yang memuat koleksi persoalan, pertanyaan atau tugas yang dianggap representatif bagi aspek bersangkutan. Adapun standarisasi berarti bahwa cara penyelenggaraan tes, cara memeriksan tes dan penentuan norma penafsiran tes. Yang mana beberapa aspek yang digunakan harusseragam. Ada dua jenis tes yang digunakan, yaitu:
1.             Alat-Alat Tes
a.             Tes hasil belajar
Tes ini digunakan untuk mengatur apa yang telah dipelajari oleh siswa di berbagai mata pelajaran. Tes hasil belajar ada beberapa macam antara lain tes kompetensi: yaitu tes yang mengukur taraf penguasaan dalam keterampilan-keterampilan dasar seperti membaca, menulis dan berhitung.
b.             Tes kemampuan intelektual
Tes ini digunakan untuk mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil  dalam mata pelajaran tertentu, atau bidang karier tertentu. Tes ini lingkupnya lebih terbatas dari kemampuan intelektual.
c.             Tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus
Tes kemampuan bakat, digunakan untuk mengukur taraf kemampuan seseorang untuk berhasil dalam bidang studi tertentu, program pendidikan vokasional terentu atau bidang pekerjaan tertentu, lingkupnya lebih terbatas dari tes kemampuan intelektual.
d.            Tes minat
Tes ini digunakan untuk mengukur  kegiatan-kegiatan apa yang paling diminati siswa. Selain itu, juga untuk membantu siswa dalam memilih jenis karier yang sesuai dengan karakteristik.
e.             Tes perkembangan vokasional
Tes ini digunakan untuk mengukur taraf perkembangan seseorang siswa dalam hal kesadaran akan memangku suatu pekerjaan atau jabatan tertentu, memikirkan hubungan antara memangku suatu jabatan dengan ciri-ciri kepribadiannya serta tuntutan-tuntutan sosial ekonomis dan dalam menyusun serta mengimplementasikan rencana masa depannya sendiri.

f.              Tes kepribadian
Tes ini digunakan dalam himpunan data untuk mengukur ciri-ciri kepribadian tertentu pada siswa seperti karakter, tenperamen, corak kehidupan emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan orang lain dan bidang-bidang kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri.[3]
Dalam hal testing hasil belajar, tenaga pengajarlah yang harus meninjau relevansi isi tes terhadap materi suatu bidang studi. dalam hal testing kemampuan intelektual petugas bimbinganlah yang dapat memberikan pandangan mengenai relevansi tes terhadap tujuan pendidikan institusional. Dalam rangka program testing khusus petugas bimbinganlah yang paling berwenang melalui kegunaan tes kemampuan khusus, tes minat, tes perkembangan vokasional dan tes kepribadian
2.             Alat-Alat Non-Tes
a.             Angket Tertulis
Alat ini memuat sejumlah item atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa secara tertulis juga. Dengan mengisi angket ini siswa memberikan keterangan tentang sejumlah hal yang relevan bagi keperluan bimbingan, seperti keterangan tentang keluarga, kesehatan jasmani, riwayat pendidikan sekolah, pengalaman belajar disekolah dan dirumah, pergaulan sosial, rencana pendidikan lanjutan, kegiatan diluar sekolah, hobi dan kesukaran yang mungkin dihadapi.
b.             Wawancara Informasi
Wawancara informasi adalah alat pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari siswa secara lisan. Selama pertemuan itu petugas bimbingan mengajukan pertanyaa, minta penjelasan atau sebagai jawaban yang diberikan, dan membuat catatan mengenai hal-hal yang diungkapkan kepadanya.
c.             Otobiografi
Merupakan karangan yang ditulis oleh siswa mengenairiwayat hidupnya sampai pada saat sekarang. Riwayat hidupdapat mencakup keseluruhan hidupnya yang lampau atauhanya satu dua aspek kehidupannya saja. Manfaat dari menulissuatu otobiografi tergantung dari kerelaan siswa untukmembuka diri. Dari segi bentuk, autobiografi dibedakan atasbentuk yang terstruktur atau yang terbatas pada topik-topiktertentu, dan yang tidak terstruktur atau yang komprehensif.
d.            Skala penilaian
Merupakan sebuah daftaryang menyajikan sejumlah sifat sebagai butir atau item. Penilaian diberikan berdasarkan observasi spontan terhadap perilaku orang lain, yang berlangsung dalam bergaul dan berkomunikasi sosial dengan manusia lain itu selama periode waktu tertentu. 
e.             Sosiometri.
Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang (10-50 orang), berdasarkan preferensi antara anggota kelompok satu sama lain.
f.              Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah bertujuan lebih mengenal lingkungan hidup siswa sehari-hari, bila informasi yang dibutuhkan tidak dapat diperoleh melalui angket atau wawancara informasi.
g.             Kartu Pribadi
Kartu pribadi merupakan aplikasi dari penyusunan suatu arsip yang memuat data penting tentang seseorang. Dalam bahasa inggris arsip itu dikenal dengan nama cumulative record, yaitu seri catatan yang disusun secara kronologis dan semakin bertambah luas karena penambahan data secara kontinu.
h.             Studi Kasus
Studi kasus dalam rangka pelayanan bimbingan merupakan metode untuk mempelajari keadaan dan perkembangan seseorang siswa secara lengkap dan mendalam, dengan tujuan memahami individualitas siswa dengan lebih baik dan membantunya dalam perkembangan selanjutnya.
Dalam penulisan laporan studi kasus memanglah sudah sewajarnya jika tertulis secara panjang. Namun juga harus memperhatikan sistematika penulisannya agar tidak terlihat membosankan. Salah satu cara menghindari hal tersebut adalah dengan memisahkan antara kesimpulan dengan datanya, sehingga pembaca dapat memilih antara kesimpulan dan mana faktanya. Cara yang efektif mencapai hal ini dengan menggunakan lampiran/apendiks, dengan demikian pembaca dapat melewati rinciann ya kalau tidak hendak menantang tafsiran penulis, tetapi dapat mengembangkan tafsirannya sendiri. “ketertakdisan” (verifiabilitas) semacam itu merupakan tuntutan kualitas yang sulit dicapai. Data-data pendukung yang esensial harus dijalin dalam teks utama, dan penulis studi kasus itu harus mampu meningkah perampatan (generalisasi) dangan ilustrasi. Ia membangun kesimpulannya dengan menambah-nambah kumpulan data pendukungnya.[4]


BAB III
KESIMPULAN
Pengumpulan data (appraisal) sebagai salah satu komponen dalam program bimbingan, yang sekaligus menjadi salah satu layanan bimbingan. Komponen ini mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa dan mahasiswa, menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data itu.
Aspek yang diperlukan dalam mengumpulkan data adalah latar belakang keluarga, riwayat sekolah, taraf prestasi dalam bidang-bidang studi yang mempunyai relevansi bagi perencanaan pendidikan lanjutan dan penentuan jabatan kelak, taraf kemampuan intelektual atau kemampuan akademik (bakat khusus), minat terhadap bidang studi dan bidang pekerjaan tertentu, pengalaman diluar sekolah, dan kesehatan jasmani.
Ada beberapa tahap dalam pengumpulan data, di antaranya yaitu perencanaan, terdapat beberapa tahap dalam perencanaan yaitu tentukan data, data apa yang akan dikumpulkan, sumber data, dengan cara apa kita mengumpulkan data, dan bagaimana menganalisi data yang teknik supaya bisa menjadi yang matang; tahap pengumpulan data; analisis; pelaksanaan evaluasi; dan laporan.
Untuk mencari informasi terkait penyusunan data diperlukan alat, dalam BK alat tersebut adalah tes. Ada dua jenis tes yang digunakan, yaitu alat-alat tes yang meliputi tes hasil belajar, tes kemampuan intelektual, tes kemampuan khusus atau tes bakat khusus, tes minat, tes perkembangan vokasional, dan tes kepribadian ; dan alat-alat non-tes  yang meliputi angket tertulis, wawancara informasi, otobiografi, skala penilaian, sosiometri, kunjungan rumah, kartu pribadi, dan studi kasus.


DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, Dede Rahmat. 2012. Penelitian Tindakan dalam Bimbingan Konseling. Jakarta: PT Indeks
Surya, Moh.. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: C.V. ILMU
Wilardjo. 1994. Studi Kasus. Salatiga: Universitas Setya Wacana





[2]Dede Rahmat Hidayat. dkk,Penelitian Tindakan dalam Bimbingan Konseling,(Jakarta: PT Indeks,2012),hlm 103.
[3]Moh. Surya,Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,(Bandung: C.V. ILMU,1975),  hlm 61.
[4]Wilardjo, Studi Kasus, (Salatiga:Universitas Setya Wacana,1994), hlm. 16.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Dosen Pe...